Sabtu, 28 September 2019

Aku dan Kertas Kosong.

       


     PUKUL menunjukkan 1.12 saat aku melihat di desktop komputer kantor, setelah memastikan 
e-mail yang ku kirim benar-benar terkirim kepada penerima. Aku tak memaksakan diri meskipun ini hari minggu, hanya mulai terbiasa saja dengan kondisi ini yang secara tak sengaja saya latih bertahun-tahun yang lalu, seolah tiada hari esok aku terus memantaskan diri untuk menjadi orang yang setidaknya berguna untuk diri sendiri. 
     Hari demi hari kulewati seperti biasa, seperti biasa dalam arti yang sesungguhnya. Karena merasa hidup memang sudah sepantasnya seperti itu. Lucu ketika aku bertanya pada orang-orang mengapa hati bisa menipu? Kenapa kita bisa jatuh cinta begitu mudah? Aku sampai berpikir apakah benar-benar ada wanita yang mau menemani pria mendaki puncak kesuksesan bersama? 
   Pikiran bergejolak, seolah mengingat masa lalu ibuku pernah berkata "Jika kamu mendapat kesuksesan, mereka yang akan mencarimu" setelah aku sadar bahwa itu logika klasik meskipun lahir dari keresahan dari seorang ibu rumah tangga yang sudah dua kali menikah. Dua kali, meskipun yang pertama dari aku lahir hingga saat tulisan ini ditulis pun aku belum pernah berbicara langsung dengan Ayah kandungku sendiri, meskipun gosip keluarga mengatakan "Ayahmu meninggal" tapi sayangnya aku tak percaya gosip yang datang dari semua lini. 

   AKU hanya percaya jika pria tak "Pantas" wanita tidak akan "Puas". Terserah kalian mau mengartikan kalimatku seperti apa, tapi kurasa kita semua sepakat. Pastikan saja anda benar-benar pada jalan yang benar. Kerja yang bagus? Gaji yang lumayan? Wanita dengan paras ayu? Bisa kudapat jika sudah "Pantas". Namun sayangnya tidak semua mereka (Baca;Wanita) tahu perjalanan menuju "Pantas" itu tidak mudah. 
    Aku jadi ingat kisah unikku dalam mengejar "Pantas" dalam karir. Aku sama sekali tidak pernah berkomunikasi lagi dengan Putri. Ia menghubungiku begitu sering karena dua hari lagi akan ada tes CPNS disalah satu tempat yang aku ikuti tentunya, namun setelah ia tau aku tak lulus ia menghilang. Hingga sekarang itu menjadi pembelajaran bahwa pria harus menjadi "Pantas" agar mereka "Puas". Puas dalam materi, puas dalam hal menyombongkan pada orang-orang bahwa "Prianya" adalah seorang sukses yang ulung yang bahkan mereka tidak tau menau betapa sulitnya menggapai "Pantas". 
     Mungkin beda cerita kalau kalian sudah menggapai kesuksesan bersama-sama. Ah, kadang aku iri dengan beberapa teman. Sepasang kekasih yang bekerja di Instansi yang sama, berjodoh disana, menggapai kesuksesan bersama-sama. Pasti bahagia, bukan. 

   MELALUI tulisan ini, saya berharap akan ada jalan yang tepat untukku menggapai "Pantas". Setelah bulan depan aku sudah benar-benar mengakhiri karirku dikampus. Banyak sebenarnya ucapan rasa sukurku yang mungkin tak sempat tertulis di Kata Pengantar. Melalui tulisan ini pula aku ingin mengucapkan Terima kasih.

   TERIMA kasih pada Badan Eksekutif Mahasiswa 2014-2015. Aku dapat belajar banyak hal disana. Teman, Logika baru sampai adu argumen tentang bagaiman membuat secangkir kopi yang nikmat. Setelah dua kali namaku masuk dalam calon Ketua BEM yang baru, aku sadar kesempatan pertama (jika) benar-benar terpilih aku siap untuk bersuara lebih, namun sayang karena masih cukup muda (semester) aku hanya jadi dibalik layar. Setelah yang kedua benar-benar gagal total karena sudah cukup tua (semester) untuk maju menjadi Ketua BEM.

     TERIMA kasih pada Bonnie Soeherman untuk buku Jendral Kampus, yang sudah saya baca dua kali. Sayangnya aku baru tau buku itu saat setelah pulang dari KKN yang tanpa kusadari apa yang tertulis dibuku itu tentang bagaimana berkarir di kampus, benar-benar kurasakan. 

    TERIMA kasih pada Freddy Rangkuti untuk buku Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT. Jika tanpa disuruh dosen, mungkin uang untuk membeli buku itu saya pakai untuk membeli siomay, teh gelas dan rokok. 

Bloggerku tersayang. Ah, sebelum tulisan ini dibuat aku benar-benar melongo, ide cerita ada tapi mata dan tangan sedang tidak senyawa. Alhasil, aku menatap lama kertas kosong blog ini. Ingat saja mulainya 1.12 WIB yang selesainya 2.17 WIB. Mari kita "Pantaskan" diri untuk mereka yang haus akan "Kepuasan Pribadi". Sukur-sukur ada wanita yang mau menemanimu sampai puncak kepantasan diri. 

Saya Guntur "Koala Hitam" Oktama STIE-GK 2014 pamit. Salam "Pantas".
Keep Calm and stay Positive Prespective.

NB: Wisuda nanti jangan ada yang ngasih selamat "Selamat datang di dunia kerja". Maaf bung, saya kenapa kuliah telat, karena saya kerja duluan dari antum. 

Kamis, 08 Februari 2018

Tipe-tipe Mahasiswa KKN

Iyyyaaak. Selamat malam semua??

Buset lo kemana aja gan?

Biasa, jaga gawang dulu tadi.

Lama gak nulis lo.


Ya benar, akhir-akhir ini emang gua jarang nge-blog. (Bukan jarang lagi kali, emang pensiun). 
Yah mau gimana lagi, biasa gua punya kesibukan yang gak seberapa. Saking lamanya gak nge-blog gua sampe ngubah password blog gua, terus udah gua ubah lupa password lagi. tapi untungnya gua hebat dan bisa kembali lagi nulis disini dan bertemu kalian.

Lo minjam laptop siapa emang? 

Mau tau aja ah, gua mau lanjut nihh!!


Oke lanjut ke pembahasan. Sekarang gua sedang berada dalam tugas negara di desa. (Baca;KKN). Btw, KKN itu bukan yang sering dieluh-eluhkan masyarakat sama KPK yah. Ini KKN Kuliah Kerja Nyata. Yahh kayaknya seru juga sih ngebahas masalah KKN gua, karna daripada gak ngeblog sama sekali. Siapa tau ada yang kangen sama tulisan gua hahaha. Ngarep. Biasanya KKN dilaksanakan oleh mahasiswa semester 7. Yak, semester 7 untuk diusia gua yang seharusnya udah nyusun tesis bareng temen maen gua dirumah (Kebetulan temen maen gua ngambil S2). Yaaah, tapi nasi sudah menjadi bubur, tinggal tambah kecap sama kacang aja.

Banyak yang unik gua temui selama hampir satu bulan gua di desa dari dua bulan yang ditargetkan dari kampus. Jadi, mahasiswa akan diberdayakan ke dalam masyarakat setempat. Biasanya anak KKN hidup dalam dunia gemerlap kampus, dan saat KKN mereka akan menemui hal-hal yang tidak ditemui dikampus maupun dikota tempat tinggal kita. Tapi lain ceritanya ketika kita menyusun progam kerja di posko bersama orang-orang yang mungkin baru dikenal pada saat diposko. Banyak ngelanturnya sih. Hahaha. Berikut ya gua tampilin tipe-tipe mahasiswa KKN.



1. Ambisionaris

Namanya mirip kayak gaya sesuatu "Yahh lo tau maksud gua haha". Kayaknya penting kita punya tipe yang satu ini, biasanya dia punya konsep program bahkan seminggu sebelum berangkat KKN. "Buset" biasanya mahasiswa ini selalu berpegang teguh sama pendirianya.


2. Sekertaris

Selama pelaksanaan KKN biasanya ada aja halang rintang kutang melayang menghadapi, dan lo butuh sekali tipe sekertaris banget. Karna akan sangat berguna banget buat lo yang sering ngadai rakor ke posko lain. Dan biasanya dia punya manajemen waktu yang baik untuk progam kerja. Kapan harus menjalankan Program A dan kapan harus menjalankan program B. Sayangnya gua gak ketemu tipe yang kayak gini diposko gua. Ahh sudah lah. Hahaha.

3. Flying Money

Ada untung ruginya sih lo punya temen posko yang royal banget, yang keliatanya nih orang kayak gak pernah abis duitnya. Untung nya ya, lo bisa kali dapet makan gratis dari dia dan lo harus manfaatin itu dengan sebaik mungkin. Ruginya ya gitu, dia gak peduli temen nya lagi habis duit apa nggak, lo mau minjem ke dia sih sekali dua kali gak masalah, tapi ya gak enak juga. Mau lo kode kayak "Wahhh dingin-dingin gini nge bakso enak nih" dan dia jawab "Ah kampret lo, giliran makan cepet lo, disuruh kerja malah tidur"

4. Babu-Man

Yahh sejenis superhero baru gitu kayak AntMan, SuperMan. Tapi tipe yang kayak gini sangat penting sekali untuk lo yang ngejabat sebagai ketua posko (kayak gua). Temen yang satu ini paling bisa lo andelin, karena bisa jadi dialah temen yang akan memuluskan jalan lo menuju KKN yang sukses. "Hm, kata-kata terakhir kayak caleg lagikampanye ya".
Karena prinsipnya "Jika membantu sesama, maka hidupnya akan lebih berarti" dan lo merasa seperti raja Dua Bulan di posko.

5. Home Kid

Gua gak tau, kid home apa home kid. Biar tulisan gua keren aja ada bahasa inggirsnya gitu. Hahaha. Tipe yang ini bakal ketemu ntar saat lo KKN. Kadang lo menemukan orang yang bertipe kayak gini sering menyendiri, diajak ngobrol diem, makan diem tidur diem. "Yah tidur emang diem". Bahkan tidak menutup kemungkinan dia akan dipojok sendirian sambil nangis tesedak-sedak sambil bilang "Maa, aku kangen"

6. God Father

Tipe ini kebapakan yang temen lain menganggap bahwa dia adalah sosok yang tepat untuk menyelesaikan masalah, bukan maslah umur tapi karena pembawaan yang seperti bapak-bapak 3 anak, yang dianggap dewasa yang bisa menyelsaikan maslah diposko. Biasanya penilaian orang lain lah yang membuat tipe ini dihormati.

7. Joker

Tanpa tipe ini mungkin posko lo bakal sepi, tipe yang kayak gini biasanya kalo kerja ngikut aja. Temen kesini dia ngikut, kesana juga ngikut. Tapi untuk masalah pencairan suasana tipe ini sangatlah penting. Cenderung ceplas-ceplos dan mengundang tawa.


Yahh, paling segitu aja dari gua, yang saat ini masi menjalani KKN di desa. Mengabdi untuk masyarakat desa dengan harapan bisa ketemu kembang desa disini. "Siapa tau diangkat jadi perangkat desa disini kan hahaha"

Tapi apapun yang terjadi, ketahui lah kawan-kawan bahwa KKN adalah masa-masa yang indah untuk dikenang. Kelak masa ini akan dirindukan oleh satu sama lain bahkan pada saat kalian sudah berpisah pada masyarak desa.

NB: Gua gak tau lagi kapan gua bisa ngeblog, ini gua pinjem laptop Kadus 3 dengan alasan mau ngetik Adm desa, pedahal mah gak kepake. Hahaha. Oke sekian dari gua semoga kalian suka. *Cium tangan

Jumat, 02 September 2016

Tidak Mesti Dapat Jawaban Dulu

Pas gue cek blog gue ternyata udah banyak sarang laba-laba, di beranda ada gelandangan tidur. Efek bertahun-tahun nggak ngeblog ya jadi goblog. Hadeehh.


KEMANA AJA LO.
TAMBAH GENDUT LO HAHAHA

Mau tau aja lo, kampret gila jari-jari gue kaku banget gue bawa ngetik, biasa gue ngetik naskah novel (yang ditolak itu) sampe jam dua malam tangan gue lincah banget kaya bajing luncat, sekarang udah kaya bajing yang lupa caranya luncat. 

Tapi sebelum ke topik gue mau bahas kehidupan gue yang tidak seberapa ini dulu. Oke yang pertama.
1. Gue resmi jadi comica region Batanghari
2. Gue resmi masuk anggota TAGANA (Taruna Siaga Bencana)
3. Gue resmi jomblo. 

YANG KETIGA ITU UDAH LAMA BEGO!!!

Oh, udah lama ya. Hahaha. Ya begitulah kehidupan gue yang tidak seberapa ini, hari ini sebenarnya gue mau ngebahas yang sebenarnya gak penting-penting banget sih. Lo tau sendiri cewek itu ribet, masalah kecil bisa dijadikan masalah besar. Oke pepatah selalu bilang "Sesuatu harus dimulai dari yang kecil" tapi mereka lupa bahwa pepatah itu diperuntukkan untuk kehidupan seseorang yang ingin memulai kehidupan yang baru, bukan menambah hal-hal baru. 

Cowok selalu tau dengan warna Merah, kuning, hijau, biru. Selesai. Dan cewek menyelipkan sesuatu hal yang ribet dengan menambahkan, Merah Maroon, Biru Burgundy, Hijau Tosca, Kuning Eek. What the F*ck about colours, gue taunya kalo gue gak ada lo, hidup gue gak berwarna. Eaaaakk. 

Untuk memulai jatuh cinta lagi itu sebenarnya susah, tapi pas gue ketemu lo presepsi susah itu mendadak hilang. Nggak tau kenapa sih, kita sebut namanya mawar. 

SIAPA MAWAR??
PELAKU BAKSO BORAK?

Bukan bego, oke gue ganti. Sebut saja namanya SB. (Setelah gue sadar itu bukan nama, tapi inisial). 

Gue risih dengan pendapat orang tentang gue kalau gue adalah orang yang selalu menyia-nyiakan seseorang. F*cking shit. Lo nggak tau gue, gue korban PHP sedangkan lo bilang gue menyia-nyiakan?? Go to hell. 

Mencari teman hidup itu bukan perihal tampang, harta apalagi gelar. Tapi tentang seseorang yang mau duduk bersama lo sampai rambut memutih dan raga tak mampu lagi berbuat banyak. Asssiik. 
Dan gue selalu percaya bahwa saat lo jatuh cinta, ada reaksi kimia antara hormon endorfin dan serotonin. Setelah beberapa tahun zat-zat itu akan hilang. 

So, the question of life??

Lalu kenapa kakek dan nenek gue bisa bertahan hidup berdua sampai mereka meninggal??
Karena saat cinta menghilang, mereka punya sesuatu yang disebut dengan "Kasih Sayang" "Keterbiasaan" "Empati" dan tentu saja "Komunikasi". 

Jadii, untuk kamu yang sedang membaca ini (SB)

Aku nggak tau sampai kapan aku bisa jatuh cinta sama kamu, tapi aku bisa jamin, aku akan jadi orang yang pertama yang terbangun di sebelahmu dan mengatakan "Hidup akan baik-baik saja selama kita memiliki kita"

Aku cinta kamu. SB. Jadi pacar? Hm apakah mesti dapat jawaban dulu baru gue bisa bilang lo adalah bidadari yang turun dari kayangan? So, whats your answer??


Jumat, 16 Oktober 2015

Ngeblog lagi, yeay!!

HEY!!! KEMANE AJE LO??



Hallo blogger. Apa kabarnya? Hari ini gue balik, ngeblog lewat warnet lagi. Kaya zaman-zaman gue dulu belum punya laptop. Hari ini gue gak posting apa-apa. Cuma gak mau aja (sebenarnya gak suka) dibilang vakum. Tapi keadaan yang memaksa. Jadi hari ini gue khusus ngeblog karena gue hari ini ulang tahun. Ada yang mau ucapin?

LO UDAH GEDE KALI, GAK USAH LAH

KAMPRET LO!!

Ada banyak hal yang sebenarnya mau gue kasih tau ke kalian semua. Tentang projek naskah gue yang terbengkalai, sampai saat ini gue kuliah udah masuk semester tiga dan gak berasa. Umur udah 22 tahun, bisa lo bayangin umur gue 22 gue baru semester tiga. Orang awam bakal nyangka kalo gue adalah maba (mahasiswa basi) padahal emang bener. Hehehe, nggak ding, gue telat kuliah aja soalnya lulus sma gue kerja gitu.

Oke kita bahas satu-satu. Mulai dari soal naskah novel gue. Hmm, sebenarnya sama sekali tidak mengalami kemajuan yang signifikan, karena gue belum punya tempat buat ngelanjutin projek itu sendiri. Tapi insha allah dengan izin yang maha kuasa, gue udah nabung banyak demi banyak (kalo sedikit demi sedikit nanti hasilnya juga dikit) uang untuk beli sebuah persegi yang bisa dibuka dan bisa dipencet-pencet yang orang keren sering bilang laptop. Setelah gue beli sebuah persegi yang bisa dibuka dan bisa dipencet-pencet yang orang keren sering bilang laptop, baru gue akan kebut buat nyelesain naskah novel gue kayak Flash kebelet boker (kebayang dong kalo Flash kebelet boker, doi gak kebelet boker aje larinya kaya kilat apalagi kebelet boker, apalagi kalo udah keluar dikit dan mengotori bajunya Cisco)

Btw, yang tau The Flash aja yang gue omongin di atas hehe.

TERUS, NASIB GUE GIMANA KAMPRET!! LO ASIK-ASIKAN AJA DISONO. BESOK NGEBLOG LAGI, BEGO!!

LO YANG BEGO!! AH SUDAH-SUDAH. ADA LANJUTANYA NIH!!

SELANJUTNYA (eh sori caps lock lupa gue matiin) Jadi, beberapa bulan yang lalu gue udah mencoba untuk Move On dari Wahyuni (Ada dipostingan gue sebelumnya berjudul  "Salahkah memberi hadiah ke mantan") dengan mencoba pindah kelain hati. Namun sayang seribu sayang sodara-sodara Bambang Pamungkas gagal mengeksekusi Penalty, sayang sekali. *Ini kenapa jadi ngalntur siihh!!!!

Singkat cerita gue ditolak habis-habisan sama cewek yang udah lama gue kenal. Ada beberapa. Gue sebut beberapa karena gue ditolak secara bergiliran. Cewek pertama gue ditolak, cewek kedua gue ditolak sampai pada akhirnya cewek yang kesekian kalinya gue ditolak. Kemudian gue pingsan.

Dengan alasan yang bermacam-macam. Satu alasan yang bikin gue ketawa termehek-mehek adalah. "Maaf bang, bang terlalu pintar dikelas, aku gak bisa imbangi kepintaran abang dikelas" kemudian gue pingsan. 

HAHAHAHAHAHAHAHA!!!!!

DIAM LO KAMPRET!!

TERUS-TERUS GIMANA LAGI??

Terus gue jawab aja "Baik dek, mulai sekarang abang akan jadi orang bodoh supaya bisa imbangi kebodohan adek" kemudian gue pingsan. 

Hufftt, selain "kita temenan aja" dan "kamu terlalu baik buat aku", alasan tadi adalah alasan terbodoh versi 2015 yang pernah gue denger untuk gue yang sudah makan asam garam comberan di dunia perpacaran. 

Oke deh, kalo gitu. Sekalian.. eh sekalian. Sekian dulu postingan gue minggu ini. Gue agak jetlag kalo lama-lama diwarnet dengan headphone dikepala selama dua jam membuat jarak antara kepala sama keybord kayak jarak Jambi ke Papua Nugini. Btw, hari ini gue ultah loh, beneran gak ada yang mau ucapin. Apa kek. Kasih hadiah rubik baru 3x3 gue gak nolak kok, mayan buat mainan dirumah. Hehe. Oke sekian dari gue. Salam koala. 


Rabu, 14 Januari 2015

I Am Back. Blogger.



Hallo blogger, gue kembali setelah sekian lama menyepi. Nggak, gue gak ngerayain hari nyepi, gue cuma bener-bener vakum dalam dunia tulis menulis. 

Gue gak punya banyak alasan kenapa gue bisa vakum selama ini, meskipun satu hal yang pasti adalah masalah laptop gue yang rusak. Ah, ini seperti masalah klasik, dalam diri gue sendiri sering bertanya "Kapan nulis lagi?" 

Kenapa masalah klasik?

Iya, karena setelah laptop gue yang bertahun-tahun udah ngasih banyak hal ke gue, dari yang awal gue gak tau mijit keybord, nyolok kabel USB sampe gue udah total empat kali nulis naskah, dua diantaranya udah gue kirim ke penerbit yang berujung penolakan semuanya sirna. Gue merasa hilang gairah, dengan kondisi gue sekarang, pemasukkan belum punya bahkan gue sempat menyesal kenapa gue berhenti bekerja saat itu. 

Gue udah seperti anak sekolahan yang nggak buat PR, dan ditanya oleh guru bersangkutan dan gue cuma menjawab "Lupa". Alasan lupa bikin PR adalah masalah yang klasik bukan? Sama halnya dengan gue yang vakum, gue bertanya "Kapan nulis lagi?" dan gue sendiri cuma menjawab "Laptop rusak". Bahkan gue sering menjawab "Iya, nunggu hujan reda aja deh"

Lalu, setelah laptop rusak apa lo gak nyari alternatif lain?

Ya, benar sekali. Gue udah coba hal yang seperti itu. Gini, gue bisa jelasin kenapa gue vakum, tapi gue kayak gak punya alasan kenapa gue vakum. Kalian tahu, gue bukan tipe penulis yang mudah ingat dengan apa yang udah gue tulis. Kalian tahu, disana (warnet) banyak yang tak sempurna sedangkan sebagai penulis, tulisan gue harus sempurna. Terkadang masalah keybord seringkali terjadi yang awalnya gue pengen nulis "Tau" namun karna adanya kesenjangan keybord gue nulis "Tai". Setelah gue sadar, huruf U dan I saling berdekatan dan Typo tingkat tinggi tsk terelakkan.

So?

Gue gak punya alasan kenapa gue berhenti sejenak tapi memang gue lebih nyaman dengan apa yang sudah ada. Gue lebih senang beradu dengan ide dalam kesunyian, bukan dengan musik house ala warnet. Gue lebih senang bebas ber-ide daripada dikekang oleh waktu personal yang kita ambil ala warnet. So, buat kalian yang nanya "Kalo lo suka nulis kenapa lo gak berusaha supaya lo bisa nulis?" Karena itulah yang bisa gue berikan, gue punya banyak ide tapi gue gak bisa nulis itu di tempat lain. Gue agak sedikit berbeda, semuanya gak gampang kaya lo bicara. Gue pemula. Ingat, gue pemula. Meskipun Windy Ariestanty bilang, menulis yang buruk dan menulis yang baik sama-sama menghabiskan waktu. Tapi gue bukan tipe penulis yang mau menghabiskan waktu dan ide di tempat yang banyak suara. Yah, kalian tau maksud gue :D

Oke gue ngerti, tapi setelah ini lo harus lebih rajin lagi ya?

Easy men, seperti yang gue bilang. Gue udah empat kali bikin naskah novel dan dua diantaranya udah gue kirim. Dan dua lagi sedang dalam perjalanan, bahkan sudah selesai andai beliau (Baca:Laptop) tak terjangkit penyakit. Gue akan bocorin disini, dua naskah yang lagi gue tulis kemaren ber-genre Komedi dan Fiksi. Novel komedi gue beri judul B.E.M (Beban Ekstra Mahasiswa) bercerita pengalaman seorang mahasiswa yang masuk anggota BEM karena terpaksa, dan dihadapkan dua pilihan antara menjalankan program kerja kampus dengan tugas kuliah yang menggunung. Naskah kedua gue beri judul Harapan Harahap. Bercerita seorang pemuda yang kehilangan harapan setelah lulus SMA, karena orang tua yang tak sanggup untuk membiayai Harahap untuk kuliah. 

And now. Are you satisfied? I did not run, but i just hid. And i really like to write.

Salam Koala :D

Rabu, 09 Juli 2014

Cinta Dalam Bus Kota



Selamat malam. Kali ini gue akan sedikit bercerita tentang pengalaman gue dulu, tulisan ini pernah gue ikutsertakan ke lomba tulisan pendek yang di selelnggarakan oleh salah satu majalah Online Jambi. Namun sayang saya belum beruntung. Sekarang saya bagikan ke kalian. Semoga kalian suka. Saya beri judul.

Cinta Dalam Bus Kota

PAGI itu terlihat biasa-biasa saja. Setelah kopi masuk ke kerongkongan, hari itu juga aku siap untuk pergi ke suatu tempat yang tak asing lagi di mataku, bisa di bilang aku akan pulang kampung ke tempat kerja ku dulu, setelah aku memutuskan untuk resign karena alasan tak cocok dengan suasana di sana.
            Dua tahun aku bekerja di salah satu tambang batu bara, aku keluar di awal tahun kemarin. Dan sekarang aku kembali, setelah Enam bulan aku berhenti dari sana, bukan sebagai pegawai lagi, tapi untuk mengambil sisa-sisa barangku yang masih tinggal disana. Baju, tas dan ada satu barang yang harus aku relakan pergi karena hilang, handuk. Handuk itu baru aku beli sehari sebelum aku masuk di perusahaan ini.
            “Ada yang hilang tur?” tanya Jhony, salah satu teman kerjaku dulu, yang pangkatnya jauh lebih baik di banding aku yang hanya seorang cheker, prestasi kerjanya cukup mentereng. Di usianya yang masih muda, dia sudah menjabat sebagai HRD.
            “Handuk, bang” jawabku lesu, seolah tak rela. Seandainya bukan Jhony yang bertanya, mungkin aku sudah marah, karena Jhony yang bertanya aku sedikit redam amarahku karena aku mengingat jasanya yang baik terhadapku dulu.
            “Kalau handuk, abang kurang tau tur. Soalnya kamar kamu udah di tempatin sama orang lain” jawab Jhony, dengan suara kebapakanya. Terlihat tak sesuai dengan usianya.
            “Ya bang, gak pa-pa” jawabku sambil menyunggingkan senyum.

SETELAH disuguhkan minuman, aku pun beranjak pamit. Sambil menunggu bis untuk pulang, akupun sempat berkenalan dengan wanita. Muda, manis dengan kulit khas Indonesia. Lama berbincang sedemikian dekat bahkan seperti orang yang sudah kenal lama, ternyata profeisnya guru.
            Masih honor, di dalam bis kami sempat berbincang sangat dekat. Karena rasa penasaranku tinggi akan wanita itu, aku beranikan diri bertanya pada Jhony perihal wanita itu, via telephone.
            “Bang, kenal Mia?” tanyaku semangat
            “Kenal tur, kenapa?” tanya Jhony kali ini terlihat bingung
            “Aku punya kesan baik dengan dia tadi” jawabku yang kali ini lebih semangat dari sebelumnya
            “Kamu suka?” jawab Jhony sambil tertawa kecil
            “Iya bang, aku boleh minta nomer Hpnya?” lebih semangat dari sebelumnya, dan semangat ku akhirnya runtuh saat Jhony berkata
            “Tapi dia sudah punya Suami tur”. Entah kenapa leherku terasa berat, membuat kepalaku tertunduk jauh lebih dalam ketika Jhony berkata itu.
            Puas sudah rasa penasaranku karena aku sudah tau siapa dia, tapi aku tidak terlalu puas dengan jawaban Jhony.

Nama : Guntur Oktama
Alamat : Muara Bulian, Jl Jawa No 27 RT 19 Perumnas
No HP : 082378036496

Twitter : @gunturoktama

Sabtu, 28 Juni 2014

Tipe-tipe bapak-bapak yasinan RT

sumber gambar dari http://doddysaputera.blogspot.com/




GUE masih belum mengerti, kenapa bapak-bapak yang sering yasinan RT atau yasinan dalam hal apapun saat pemimpin yasin membaca La’ilaha’ilallah sebanyak 100 kali, mereka selalu menggeleng-gelengkan kepala, menggoyang-goyangkan badan, mengangguk-anggukan kepala bahkan tidak sedikit gue yang melihat ada bapak-bapak, cukup tua dengan perut yang cukup maju, sangat bersemangat sekali sampai pada akhirnya ia tertidur dengan sendirinya.
            Memang, setelah kakek wafat, gue seolah menjadi pengganti beliau dalam hal yasinan RT. Bahkan sebelum beliau meninggal pun gue cukup sering ikut yasinan RT, tapi wajah gue kurang begitu terkenal di mata bapak-bapak lainya. Mungkin karena mereka gengsi bergaul dengan anak muda. Tapi bagi gue, saat sedang menghadiri yasinan RT, umur gue seolah bertambah Lima tahun lebih tua dari wajah.
            Dengan segudang penglihatan gue, akhirnya gue memutuskan untuk menulis beberapa tipe-tipe bapak-bapak yang suka geleng-geleng, goyang-goyang atau apapun itu, saat yasinan RT. Ingat. Ini hanya jokes, cuma buat lucu-lucuan. Wawasan penulis juga harus luas sehingga apapun penulis lihat, harus bisa jadi bahan untuk menulis. Mari kita lihat:


Tipe 1. Bapak yang goyangnya ke kiri dan ke kanan secara perlahan sambil menutup mata.

            Tipe yang pertama adalah, orang yang enjoy, santai, sama temen sebayanya juga cenderung biasa-biasa aja. Tipe seperti ini juga cenderung hati-hati dalam bertindak, karena setiap langkahnya tak mau ada yang salah, jika orang dengan tipe ini melakukan kesalahan sedikit saja, mereka akan galau berkepanjangan. Tipe seperti ini juga cenderung perlahan namun pasti dalam berhubungan dengan istrinya. Biasanya orang yang bertipe ini berbentuk fisik gemuk, dengan perut cukup buncit, rambut agak sedikit cepak. Dengan rata-rata usia minimal 55 tahun.

Tipe 2. Yang goyangnya ke depan dan ke belakang secara perlahan sambil menutup mata.

            Tipe kedua tidak jauh berbeda dengan yang pertama, santai, enjoy, namun yang membedakan adalah tipe yang kedua ini cukup humoris saat berkumpul dengan teman sebayanya. Suaranya cukup besar sehingga satu RT hanya bisa mendengar suaranya saja, selain humoris juga kreatif, yang mau beda sendiri dari yang lain. Dari segi apapun, baik itu pakaian maupun cara dia berbicara. Orang bertipe ini bentuk fisiknya gemuk, perut cukup buncit juga, saking gemuknya leher orang bertipe ini sampai tak terlihat. Dengan usia minimal 54 tahun.

Tipe 3. Yang menganggukan kepala ke atas dan ke bawah tanpa menggoyangkan badan.

            Tipe ketiga cukup unik, menurut fakta, bapak yang bertipe ini cenderung agresif dalam melakukan apapun. Saat yasinan selesai, bapak yang bertipe ini langsung mengambil antrian nomor Satu saat ramah tamah, atau makan makanan yang sudah di sediakan oleh tuan rumah. Tentu dengan porsi yang cukup besar, itu bisa dilihat dari bentuk fisiknya yang sangat gemuk hasil dari yasinan RT tiap minggu yang ia sering ikuti. Bapak yang bertipe ini juga sering meng-iyakan setiap ajakan orang. Di suruh ngapain juga orang ini pasti ngangguk. Dengan usia rataan minimal 57 tahun.

Tipe 4. Yang menggelengkan kepala ke kanan dan ke kiri tanpa menggoyangkan badan.

            Tipe ke empat juga lain dari yang lain, dari bentuk fisik bapak bertipe ini tak cukup gemuk dan tak cukup kurus. Yang sedang-sedang saja, itu sebabnya ia agak sedikit beda dalam hal penampilan, kalau semua bapak menggunakan sarung saat yasinan, bapak bertipe ini lebih senang menggunakan celana hitam dasar dan baju muslim modern. Cenderung biasa-biasa saja dalam hal apapun mulai dari makan hingga saat berbicara dengan bapak-bapak lainya. Bapak bertipe ini lumayan dekat dengan anak muda seperti saya, karena usia rata-rata bapak bertipe ini cukup muda dari yang lainya sekitar 38 tahun. Di lihat dari usia, bapak ini sangat penyayang keluarga terutama istri. Bapak bertipe ini juga jarang bahkan tidak pernah meng-iyakan setiap ajakan orang. Di suruh ngapain juga orang ini pasti menggeleng.

Tipe 5. Yang tak bergerak sama sekali namun hanya menundukkan kepala.

            Tipe kelima ini cukup monoton, tak ada variasi dalam pergerakan hidup. Hanya itu-itu saja dan kurang kreatif, tapi jiwa sosial bapak bertipe ini tak perlu diragukan, mengingat dari rata-rata usia bapak bertipe ini cukup tua dari yang lain yakni 59 tahun. Bapak bertipe ini cenderung pendiam, hanya bicara seperlunya saja. Bentuk fisik dari orang tipe ini kurus, dan berkacamata tebal.


Baik. Itulah beberapa penglihatan saya saat sering mengikuti yasinan RT setempat. Mungkin ada yang bertanya tau dari mana. Yah, ini cuma observasi ngawur aja. Asal kalian jangan nanya tipe gue nomer berapa.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More