Selamat malam. Kali ini gue akan sedikit bercerita tentang pengalaman gue dulu, tulisan ini pernah gue ikutsertakan ke lomba tulisan pendek yang di selelnggarakan oleh salah satu majalah Online Jambi. Namun sayang saya belum beruntung. Sekarang saya bagikan ke kalian. Semoga kalian suka. Saya beri judul.
Cinta Dalam Bus Kota
PAGI
itu terlihat biasa-biasa saja. Setelah kopi masuk ke kerongkongan, hari itu
juga aku siap untuk pergi ke suatu tempat yang tak asing lagi di mataku, bisa
di bilang aku akan pulang kampung ke tempat kerja ku dulu, setelah aku
memutuskan untuk resign karena alasan
tak cocok dengan suasana di sana.
Dua tahun aku bekerja di salah satu
tambang batu bara, aku keluar di awal tahun kemarin. Dan sekarang aku kembali,
setelah Enam bulan aku berhenti dari sana, bukan sebagai pegawai lagi, tapi
untuk mengambil sisa-sisa barangku yang masih tinggal disana. Baju, tas dan ada
satu barang yang harus aku relakan pergi karena hilang, handuk. Handuk itu baru
aku beli sehari sebelum aku masuk di perusahaan ini.
“Ada yang hilang tur?” tanya Jhony,
salah satu teman kerjaku dulu, yang pangkatnya jauh lebih baik di banding aku
yang hanya seorang cheker, prestasi kerjanya cukup mentereng. Di usianya yang
masih muda, dia sudah menjabat sebagai HRD.
“Handuk, bang” jawabku lesu, seolah
tak rela. Seandainya bukan Jhony yang bertanya, mungkin aku sudah marah, karena
Jhony yang bertanya aku sedikit redam amarahku karena aku mengingat jasanya
yang baik terhadapku dulu.
“Kalau handuk, abang kurang tau tur.
Soalnya kamar kamu udah di tempatin sama orang lain” jawab Jhony, dengan suara
kebapakanya. Terlihat tak sesuai dengan usianya.
“Ya bang, gak pa-pa” jawabku sambil
menyunggingkan senyum.
SETELAH
disuguhkan minuman, aku pun beranjak pamit. Sambil menunggu bis untuk pulang,
akupun sempat berkenalan dengan wanita. Muda, manis dengan kulit khas
Indonesia. Lama berbincang sedemikian dekat bahkan seperti orang yang sudah
kenal lama, ternyata profeisnya guru.
Masih honor, di dalam bis kami
sempat berbincang sangat dekat. Karena rasa penasaranku tinggi akan wanita itu,
aku beranikan diri bertanya pada Jhony perihal wanita itu, via telephone.
“Bang, kenal Mia?” tanyaku semangat
“Kenal tur, kenapa?” tanya Jhony
kali ini terlihat bingung
“Aku punya kesan baik dengan dia
tadi” jawabku yang kali ini lebih semangat dari sebelumnya
“Kamu suka?” jawab Jhony sambil
tertawa kecil
“Iya bang, aku boleh minta nomer
Hpnya?” lebih semangat dari sebelumnya, dan semangat ku akhirnya runtuh saat
Jhony berkata
“Tapi dia sudah punya Suami tur”.
Entah kenapa leherku terasa berat, membuat kepalaku tertunduk jauh lebih dalam
ketika Jhony berkata itu.
Puas sudah rasa penasaranku karena
aku sudah tau siapa dia, tapi aku tidak terlalu puas dengan jawaban Jhony.
Nama : Guntur
Oktama
Alamat : Muara
Bulian, Jl Jawa No 27 RT 19 Perumnas
No HP :
082378036496
Twitter :
@gunturoktama