Kamis, 30 Mei 2013

Dear Blogger.

Untuk kamu yang ku kagumi.
Iya, mungkin ini agak sedikit konyol. Di dalam diriku tidak ada kata takut.
Tapi entah mengapa, aku merasa takut untuk 'denganmu'.
Bahkan untuk berbicara secara spesifik pun enggan.

Aku benci mengakuinya, sudah kukatakan sejak jaman dahulu, bahwa aku sangat ingin bersamamu.
Tak ada yang indah selain mengharapkan rasa itu kembali dibalas.
aku benci jika rasa rindu itu muncul, rasa kangen bahkan hasrat ingin memilikimu itu sangat jauh dalam bawah sadar ku.

Seiring berjalannya masa, aku terus mengejarmu di bawah bayang-bayang khayalan diriku.
Berkhayal agar aku bisa memilikimu. Dan itulah yang ingin ku akui.

Aku benci semua ini.
Aku benci mengakuinya.
Aku benci dengan diriku yang pengecut, bahkan aku lebih hina dari seekor keledai yang jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya. aku hanyalah 'sampah'.

Takut untuk bilang bahwa aku sangat mengaguminya. Tidak. Bahkan lebih dari sekadar mengagumi. Aku mencitaimu.

Lama sebelum orang itu masuk terlebih dahulu ke hatimu.

Maaf, mungkin ini hanya sebagai mimpi belaka. aku takut mengakuinya. Maaf kalau aku hanya bisa menulis keindahanmu. Tidak memiliki.

Aku hanya berani menulis kata-kata dalam buku harian kecilku, memendam perasaan lewat puisi-puisi, dan berharap esok lusa atau bahkan hari ini ia akan sempat membacanya.

aku merasa aku tidak tampan, selalu merasa keliru mematut warna baju, dan pilihan celana jauh dari kemungkinan untuk menggapai cita-cita perasaan.

Semoga pemahaman baik itu datang, bahwa semua pengalaman cinta dan perasaan adalah spesial. Sama spesialnya dengan milik kita, tidak peduli sederhana apa pun itu, selama di bungkus dengan pemahaman yang baik pula.

Dan untuk kamu, yang tidak terlalu peka dalam menghadapi hujaman perasaan ku padamu. #d :)

Selasa, 28 Mei 2013

Dear Blogger.

Hallo fans, cieeillee, udah kayak artis aja nyapa. Fans aja kagak punya ye.

Wah rasanya seneng gitu bisa kembali lagi dalam acara 'Berpacu Dalam Melodi'. (Mulai nih ngelantur abis)

Yah seneng gitu, bisa posting lagi setelah sekian lama aku menunggu untuk kedatanganmu, bukankah engkau telah berjajnji kita jumpa disini. *keselek Ridho Roma*.

Jadi kemaren itu modem gue bermasalah gitu, gangguan dari pusat kali yah, gak tau juga deh gue. Sebenernya malam minggu kemaren gue mau posting, ya itu masalahnya modem gue tiba2 gak ada sinyal. Mau ke warnet males. (bilang aja gak punya duit).

Sebenarnya sih malam minggu kemaren banyaaaaaaak banget yg galau di sosial media, gak tau kenapa mungkin udah pada gak cocok kali ya sama pasanganya atau udah sensi sama yg namanya malam minggu. Itu kutukan buat mereka, apalagi yg cowok, mau2 aja diperbudak, tiap malam minggu jalan. Kalo pun gak bisa kita kena marah alaah gak tau deh mau ngomong apa, yang pasti. Hidup jomblo... hidup jomblo..... hidup jomblo.

Sekilas kalo kata2 "hidup jomblo" di sebut berulang kali seolah seperti mantra ya.

Jadi, tadi pagi itu gue awali pagi gue dengan normal. Bangun dengan seksi, kemudian menuju dapur sampai pada akhirnya gue sadar bahwa kolor gue habis, gue belum nyuci kolor. NYUCI KOLOR. Alhasil setelah melihat lemari ternyata benar2 gak ada, kolor gue habis.

Gue sempat ngelirik kearah bawah tepatnya dibawah perut tepatnya dari tepatnya dibawah perut ada titit gue yang kedinginan, dan hancurlah masa depan gue. Sebentar ya onderdil, pakaianmu sedang dalam service. Percakapan antara majikan dan pembantu.

Akhirnya karena tidak mau terjadi apa2 sama kantong menyan gue, gue memutuskan untuk mencuci sang kolor. Semua. Dan baru gue sadari pula ternyata, sabun cuci gue habis. Baik. Sekarang gue punya 2 pilihan.
1. gue cuci kolor gue tapi gak pake sabun
2. gue gak akan cuci kolor gue sampai sabunnya ada, dan itu ntah kapan adanya.

Dan akhirnya gue memutuskan untuk ambil cara Eskrim. Ehh Extrim. Yaitu. Gue cuci kolor gue dengan sabun.. Cuci piring. SABUN CUCI PIRING. *jengjengjeng*

Dengan biadap gue ambil sebungkus sunlight extra lemon dan gue tuang ke rendaman kolor busuk gue. Gue kucek-kucek dan ternyata..... Wangi juga saudara2.

Setelah beberapa menit gue cuci, kemudian gue bilas sampai pada akhirnya gue jemur, gak ada masalah sampai sejauh ini. Tidak ada hal2 aneh yg gue pikirkan yg bakal terjadi seperti setelah gue cuci dengan sunlight kolor gue yg awalnya berlemak jadi lebih kurus, karena secara sabun yg gue pake sabun cuci piring. Sunlight extra lemon hilangkan lemak dalam sekejap. Atau setelah gue pake titit gue berubah jadi lemon teryata gak separah itu.

Yaa namanya juga kepeler. Ehh Kepepet. Daripada titit gue kedinginan, sekali2 gak papa dia mencium aroma berbeda dari biasanya, siapa tau bisa di ajak kenalan titit gue sama aroma lemon trus mereka pedekate terus pacara deh titit gue sama aroma lemon itu, wooow hebat yah.

CS : Jangan lupa mampir di blog gue ya. see ya :)

Selasa, 21 Mei 2013

Dear Blogger.

Malam ini gue awali dengan satu kata "Bosan". Gue bukan bosan hidup menjomblo. (sebenernya sih iya). Tapi. Yaaa. Bosan aja. Gue gak ada kemajuan, naskah gak selesai-selesai. Pengen ngehibur diri tapi gimana, pengen cari kerja tapi dimana, pengen punya pacar tapi siapa yang mau. (oke yang terakhir itu problem akut, jadi gak seharusnya di publikasikan kecuali kalo ada yang mau nolong).

Bener-bener akhir-akhir ini gue malas mau ngapa-ngapain. Untung gue udah punya laptop buat nulis, dan alhamdulillah ini hasil kemaren gue kerja di salah satu tambang batubara. Kalo gue gak beli laptop semasa gue kerja kemaren, setelah gue berhenti gue resmi menjadi pengangguran plus jomblo abadi.

Sedikit cerita pasca lulus SMA, gue emang gak kuliah. Ehem. You now i mean it.

Untungnya gue kerja selama beberapa bulan, dan hasilnya adalah satu laptop bisa gue bawa pulang ke rumah tercinta. Salah satu alasan kenapa gue beli laptop ketimbang mesin cuci, karena ini sifatnya jangka panjang, kemudian ini sudah zaman tekhnologi, kemudian buat gaya juga. Dan kemudian setelah saya baca salah satu bukunya Raditya Dika. Gue mulai tertarik untuk masuk ke dunia tulis menulis. Sebenarnya niat gue mau nulis udah lama sejak pasca lulus SMA, cuma karena waktu itu gue masih belum tau gue mau nulis apa dan pengalaman pun belum ada. Jadi gue mulai nulis sejak akhir 2012, sementara gue lulus SMA tahun 2011.

Kalo lo udah baca postingan gue sebelumnya, di situ gue cerita tentang awal dari segalanya kenapa gue bisa tertarik nulis.

Meskipun gue bermodalkan ijazah SMA. Gue rasa gue tau sedikit tehnik menulis, genre gue nonfiksi komedi. Seperti isi postingan gue sebelumnya, isinya agak sedikit komedi. dan gue harap lo semua yang mampir di Blog gue bisa ketawa bahagia. Amin.

CS : Ngeblog paling enak sambil ngopi, kalo lo ?

Sabtu, 18 Mei 2013

Dear Blogger.

Dear jomblo : Di haramkan bagi kalian yang malam minggu. Ehem.

Gimana malam minggu kalian. Senengkah, maniskah atau tragiskah. Siapa tau ada yang di putusin malam minggu ini. Hahaha.

Seperti biasa. Malam ini judulnya "masih sendiri". Kaya anak ABG yang kali ini anak ABGnya gak keliatan seperti anak ABG dan ABGnya baru mau gede.

Gue mau sedikit cerita. Jadi pada zaman dahulu kala. (kaya cerita rakyat ya, ganti deh).

Karena ini malam minggu, gue jadi sedikit nostalgia sama pacara gue. Maksud gue mantan pacar gue.

Malam minggu ini gue kerumah nyokap. Ya betul kerumah nyokap. kebanyakan laki-laki normal malam minggu kerumah pacar mereka, sedangkan gue yang gak normal diem kaya monyet impoten yang kebanyakan ngerokok. Jadi seperti biasa, karena dirumah nyokap gue ada PS 2 punya adek gue. Gue pinjam sejenak sekadar melepas rindu..... sama PS. Kebanyak laki-laki normal rindu sama pacar mereka, sedangkan gue yang gak normal rindu sama....... Monyet impoten yang kebanyakan ngerokok.

Pagi tadi, gue jogging sekadar melepas rindu dengan alam sembari berharap dapat inspirasi akibat bercumbu dengan udara. Uoohh. Sok bijak lo tur.

Tapi joggong bukan sembarang jogging. Saat gue keluar rumah dan berjalan beberapa langkah, gue ketemu sama bapak-bapak datang terseok-seok kearah gue dan berkata.

'Jogging bareng yuk dek' mendengar bapak tua itu berbicara seperti itu, gue udah kayak kencan pertama dimana gue dengan doi ceritanya lagi jogging bareng.
'Ehh...Hmm...Bhoolleehh Phak..Bhooleeh' jawab gue grogi
'Ahh siapa namanya dek'
'Guntur pak' benar-benar seperti kencan pertama

Bapak itu seolah akrab dengan gue, sampai-sampai dia ngerangkul gue persis kaya anak ABG yang terlalu tua untuk disebut sebagai ABG.
'Waahh.. nama kamu keren ya' sambil ngerangkul gue. sempat terbesit di pikirang gue kalo bapak ini.... homo.
'Ahh bapak bisa aja' jawab gue setengah bercanda sambil berharap keramahan, namun yang gue dapat memang keramahan tapi ini lebih dari keramahan dia megang Titit gue. Titit gue. Sekali lagi DIA MEGANG TITIT GUE.

'Hahaha kamu ini, asik juga' jawab bapak itu sambil megang titit gue. Sumpah saat itu juga gue mau melarikan diri, tapi apadaya. Rangkulan bapak itusungguh membuat gue terbelenggu. Bapak itu seperti memliki kekuatan Iron Man.

'Jadi kamu tinggal di lorong mana' canda dia masih megang titit gue
'Ahh.. di lhorong jhhawa phak' jawab gue sambil memundurkan pantat gue karena sudah takut di pegang titit gue.
'Ahh deket sama bapak kalo gitu' masih mencolek titit gue

Gue mau berontak, tapi satu hal yang gue tau tadi dia bilang rumahnya gak jauh dari rumah gue berarti dia tetangga gue yang gak pernah gue tau keberadaanya.

Sampai di akhir perjoggingan (bukan diperjalanan) dia masih megang titit gue, mencolek titit gue. Wah kacau nih orang. Ini homo akut. Gak bisa di biarkan hidup di dekat rumah gue.

'Saya pulang duluan ya pak' gugup gue yg sebenarnya langsung mau lari aja, cuma karena gak enak orang tua jadi harus hormat juga
'Cepet banget, masih pagi' (masih pagi gigi lo, lo udah buat titit gue mabok kepayang gini)
'Ehh ya soalnya saya harus ngecet es batu lagi' jawab gue sumringah
'O ya udah besok jogging lagi ya'
'ya pak' dalam hati : gak makasih besok saya harus ngecet es batu lagi

Setelah selesai dengan masalah pemegangan titit, gue mengucap Alhamdulillah gue bisa selamat dari bapak homo bin suka cowok itu. Dia udah buat titit gue demam dan seharusnya dia harus tanggung jawab, tapi karena gue pemiliknya jadinya gue yang tanggung jawab.

Gue sempat berpikir sebelumnya, saat awal dia megang titit gue, gue berpikir ini terjadi cuma sekali sebagai salam hangat untuk seluruh keluarga indonesia *keselek olga.

Kalo terjadinya cuma sekali gue anggap sebagai salam kenal doang, tapi ini berkali-kali. Dan sudah di pastikan dia adalah Iron Man. Ehh bukan Homo akut. Dia kan punya titit sendiri kenapa harus punya orang yang dia pegang. Dasar. gue berharap gak ketemu bapak yang sok nyamar jadi Iron Man itu. Kalo sampe ketemu lagi, gue pipisin dia. MERDEKA.

CS: Dari rumah nyokap gue cuma bawa kopi 1 kaset. Eh 1 saset.

Kamis, 16 Mei 2013

Dear Blogger.

Nggak ada yang aneh sih malam ini, paling cuma masalah lama. yaitu. Jomblo. Masalah itu masih kompleks.

Pagi tadi gue nemenin nenek gue ke pasar. Ehem. Kata awalnya kaya anak SD mau cerita ya. Oke gue ganti. Jadi pagi itu gue nemenin nenek gue ke pasar. Ehem. Masih kayak anak SD juga.

Langsung aja.

Setiap anak nemenin orangtuanya ke pasar itu pasti ada susah dan senangnya. Senengnya tadi gue di beliin celana kalo susahnya itu seperti kejadian tadi. Masalah ini pasti nggak ada di lo yang suka juga nemenin nyokap lo ke pasar.

Masalah sepele sih. Nenek gue mau beli pempek.

'Bang pempeknya berapa' sapa nenek gue yang berharap keramahan
'Lima ribu buk' jawab si mangcek dengan penuh sumringah. Ehem. Mangcek.
'Ini asli Palembang gak mang'
'Asli ni buk, bener' Jawab mangcek dengan ngotot.
'Oke deh 2 ya mang'

Dan tibalah perkenalan itu.

'Abang asli mana bang' Nenek gue sapa kembali
'Oh kalo pempeknya dari Jambi kalo saya asli palembang' Jawab sang mangcek penuh senyum, lalu di balas dengan jawaban nenek gue.
'Ohh Samak, saya juga palembang' jawab nenek gue yang kelihatan seperti anak ABG yang baru selesai boker.
'Ohh ibuk Palembangnya di mana ?' lanjut sang mangcek
'Oh saya Oku bang' jawab nenek gue yang masih kelihatan seperti anak ABG yang kali ini ABGnya gak keliahat seperti anak ABG.

Gue yang di sebelah nenek gue yang secara resmi menyaksikan perkenalan "Sok kenal sok dekat" dari nenek gue cuma bisa lesu, letih, capek, pegal linu. Minum Inzana efektif meredakan batuk tanpa ngantuk. (Ini kenapa jadi ngawur gini sih).

Ahhh udah lah, emang susah kalo punya keluarga disfungsi.

Terkadang terlalu deket juga gak bagus apalagi belum kenal sama sekali. Emang susah, ada orang Palembang di ajak ngobrol.

Gak kebayang kalo satu pasar isinya orang Palembang semua. Nenek gue pasti di nobatkan sebagai orang ter-Ramah se-indonesia, ngobrol sama orang satu pasar.

CS : Sekarang gue udah sering minum jus wortel untuk kesehatan mata, ketahuilah teman-teman. Kacamat bukan solusinya. Pake kacamata bikin ketawa gak enak hidung tambah kedalem. Udah pesek malah tambah pesek.

Minggu, 12 Mei 2013

Dear Blogger.

Sebenarnya gue pake kata-kata awal blog gue dengan sebutan"Dear Blogger" awalnya agak kontroversi, karena agak-agak bencong. Untuk usia gue yang terpaut 10 tahun sama David Sedaris.

Ahh, sudah lah namanya juga "Young Boys".

Barusan gue beli bakso langganan gue di deket taman, awalnya nenek gue nyuruh beli bakso. Jadi gue masih baring-baring di atas alas empuk yang selalu menggoda gue (baca: kasur). Nenek gue ngotot banget minta beliin bakso, dia gedor-gedor pintu kamar gue.

"Woyy buka buka buka bukaaa !!!!"
'Ada apa nek ?' jawab gue sewot
'Beliin nenek bakso'
Bakso apa ?'
'Bakso gigi lo' Nenek gue tambah ngotot, lebih seperti wajah orang yang gak pernah BAB selama 8 bulan.

Setelah bertarung urat bareng nenek, akhirnya gue berangkat menuju tukang bakso laknat itu, gara-gara dia pintu kamar gue jadi bolong, akibat amukan nenek gue yg gedor-gedor minta beliin bakso, kayak anak STM lagi tawuran.

Dengan wajah setengah melas gue menatap tukang bakso itu dengan wajah nanar gue berkata.
'Bakso satu bang'
'Oke mas'

Seperti yang gue bilang tadi, tukang bakso itu langganan gue, karena bakso ini rumahnya deket sama rumah pacar gue, atau lebih tepatnya mantan gue. Dan disinilah nostalgia pun berkumandang.

'Udah lama gak keliatan' sapa dia dengan wajah sumringah sembari berharap keramahn dari gue
'Ya bang, kemaren sibuk kerja' balas gue dengan penuh keramahan
'Iya, biasanya keliatan terus, malam minggu sering nongkrong di rumahnya Wahyu'
Lalu gue diam sejenak mendengar dia ngomong soal Wahyu.
'Eeehmm.... Anuu bang' Saat seperti gue ngerasa ada duren jatuh di dada gue karena gak keenakan gue bales cerita dia.
'Owhh Wahyu toh, iya, saya juga udah gak lagi maen kesitu bang'
'Owh iya, abang tau, abang ngerti kok' Disaat seperti ini, abang bakso itu seperti pacar gue yang ngertiin gue'
'Ah abang bisa aja'
'Ya bisa lah, wong abang pernah muda juga' Jawab dia dengan logat jawa kental.

Setelah pulang gue sempat menung di kamar, kenapa gue jadi mendadak galau gini ya, gue jadi keingat dia terus. Abang bakso itu memang tetangganya pacar gue atau mantan gue sekali lagi, jujur sampai saat ini gue masih sayang sama dia. Karena terlanjur galau, akhirnya gue memutuskan untuk SMS dia kalo gue kangen sama dia. Dan alhasil tanpa balasan dari dia. Kalo gue gak ke tukang bakso pasti gak kayak gini.

Ini gak seperti yang gue bayangin. Seharusnya gue bisa cari yang lebih baik dari dia, masih banyak wanita yang gue suka hanya saja wanita itu yang gak suka sama gue. Dan itu problem gue sekarang.

Kapan-kapan gue mau duduk bareng dia lagi di depan teras rumah dia sekadar ngobrol bagaimana kuliah dia atau sekadar menayakan kabar adik-adiknya yang nakal. Terkadang mantan juga kebanykan ngeselin atau semacamnya lah, tapi paling tidak dia pernah jadi orang yang berharga di mata kita. Duduk bareng. Asik kayaknya. :)

CS : Gagang kacamata gue agak goyang abis jatoh pas mau ngambil duit di ATM. Kacamata pun menangis.

Sabtu, 11 Mei 2013

Dear Blogger

Malam minggu lagi. Artinya para jomblo mulai di "pasung". Hidup ini keras bung, lo pikir orang gila aja yang bisa di pasung. Jomblo jiga bisa di pasung, karena jomblo termasuk orang gila juga.

Kenapa di sebut orang gila, karena takutnya kalo jomblo berkeliaran pada malam minggu mereka bakal bisa di gebukin masa atau di gebukin orang yang lagi pacaran karena mereka tak seharusnya melihat orang bermesraan di luar sana. Atau takutnya para jomblo yang keluar pada malam minggu, bisa-bisa melakukan hal-hal kejahatn misalnya, ngambil pacar orang atau shufle dance di depan orang yg lagi pacaran agar ceweknya terpikat dengan dancenya. Ihh serem.

Makanya di rumah aja kayak gue. (tolong lepasin rante di kaki gue).

beberapa hari yang lalu, setelah gue abis nonton Cinta Brontosaurus di bioskop, keluarga gue yang dari batam datang sekeluarga plus 5 orang anak yang dibawa mereka yang mana 5 anak itu adalah adek gue juga atau lebih tepatnya cucu kakek gue atau apalah itu, gue gak ngerti soal filsafat keluarga gituan. Ini adeknya siapa, siapa adeknya gue gak tau, yg jelas adek gue banyak dan ironisnya rumah gue terlalu sempit untuk mereka.

soalnya rumah gue gak sebesar yg kalian bayangkan.

Yang jadi masalah sekarang adalah nyokap gue, jadi keluarga gue yang dari batam itu salah satu dari anak mereka ada yang cewek umurny 5 tahunan lah, cantik berpenampilan menarik, pendidikan minimal D3, bisa bahasa inggris (loh kenapa jadi ngelamar kerja)

Jadi adek gue yg dari batam itu deket banget sama nyokap gue, tentu gue sebagai anaknya cemburu dong. 'Bu, kok akrab sih sama Dinda' gue seret nyokap gue karena sudah termakan api cemburu.
'Loh emangnya kenapa ? Dia yang suka sama ibu.

Yang jengkelnya lagi, mereka berdua gandengan tangan layaknya anak dan ibu semestinya. Gue aja lupa kapan terakhir kali gue gandengan sama nyokap gue.

Memang sih gue dari dulu kepengen punya adek cewek, tapi cemburu itu biasa berarti gue sayang dong sama nyokap gue. Hehehe.

Karena gue juga suka sama si Dinda, akhirnya gue bilang sama nyokap gue yang waktui itu ada nyokap nya Dinda 'Bu, Dindanya buat abang aja ya buat temen maen Smack Down' nyokap gue bilang 'Husshh, nanti marah mamanya Dinda' dan di akhiri tertawa ringan dari mamanya Dinda.

Yaa begitulah kalo seorang ibu yg pengen punya anak cewek tapi gak bisa-bisa. Gue 3 bersaudara dan semuanya bertitit. Sedangkan nyokap gue pengen cewek. Hmm problem seoarang ibu.

CS : Beberapa minggu lalu, gue ketemu sama tetangga idola gue, dia kayak mau pergi jauh gitu. Pake ransel trus jaket dan gak ketinggalan jilbabnya, dan tentu gue sapa dengan senyuman manis dari gue. Ehem.

Sabtu, 04 Mei 2013

Dear Blogger.

Malam minggu ini gue gak kemana-mana (baca: Jomblo). Padahal gue baru aja beli baju polo, gak tau awalnya dari mana gue tiba-tiba suka aja pake baju polo. Pas banget gue lagi posting sekarang gue pake baju polo, dan barusan gue baru pulang dari rumah nyokap karena adek gue ada PS, jadi daripada suntuk dirumah gue ke rumah nyokap numpang maen PS sama adek gue maen Smack Down.

Mungkin pada bingung ya kenapa gue beda rumah ama nyokap. Ya ceritanya panjang sih, gue singkat aja ya.

Jadi, gue itu dari kecil udah tinggal ama nenek, karena nyokap gue waktu itu di Tanggrang sibuk kerja sama bokap jadi gue dititipin gitu ke nenek di Palembang dan akhirnya jadi kebiasaan dan sampai umur gue 20 tahun masih sama nenek, tapi kedekatan gue sama nyokap itu sama seperti hubungan antara anak dan ibunya lah, malah gue udah kaya orang pacaran kalo lagi jalan berdua sama nyokap gue. Hahaha.

 jadi, buat lo yang malam minggu gimana ? Sukses, manis atau tragis. Siapa tau ada yang di putusin di malam minggu ini. hehehe

Senengnya yang malam minggu.

Jadi sebenarnya gue itu lagi suka sama cewek, udah lama sih dari kelas 2 SMA. Tapi gue gak terlalu berani untuk mengawali. Ehh tunggu sudah gue awali, bahkan udah gue kasih tanda-tanda. Tapi kayaknya juga dia gak nganggap gitu. Dan juga orangnya agak cuek. Bukan agak sih, tapi emang cuek bener. Dan gue sebagai laki-laki awam gak tau caranya menghadapi cewek cuek.

Yang gue tau, ada dua hal yang gak boleh kita langgar. Yang pertama, berbakti pada orang tue dan yang kedua boker di pagi hari, 2 hal itu gak boleh dilanggar loh.

Tapi ya sudahlah, biarlah itu menajdi kenangan belaka, emang gue terlalu pengecut untuk hal ini.

Dan ternyata gue gak mampu melakukannya lebih dari itu. Hingga hari ini, meski hanya sekedar untuk berkata "Hai, saya Guntur. Boleh kenalan?"

MM : Beberapa hari yang lalu gue ketemu sama tetangga idola gue, di lampu merah. dan tentu dong sebagai idola gue menyapa, dan ternyata di dari bank dan gue abis dari ATM. Sekilas gue berpikir ini kecocokan yang luar biasa. :D

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More