Jumat, 01 Maret 2013


PANTI jomblo terbuka bagi siapa pun yang kehilangan harapan CINTA.
                Ya harapan yang hilang setelah putus dari pacar, atau habis di PHP. Kalau biasanya panti asuhan adalah tempat dimana anak di asuh karena yatim piatu, lalu panti jompo adalah tempat orang yang sudah lanjut usia dan panti jomblo adalah tempat dimana mereka yang kehilangan harapan (cinta).
                Gue akan jelasin 7 kebiasaan buruk para jomblo, dan bagaimana penyelesaianya dan ini sudah pernah di jelaskan di salah satu akun di twitter.
1.       Negative thinking.
Misalnya, kalau pas lagi jalan sendiri, lalu ada yang tanya (temen kerja atau temen sekampus lain jurusan) mereka bertanya.
‘kok sendiri?’ langsung deh reaksi si-jomblo seperti ini.
‘sudah tau sendiri, pake tanya-tanya. Mentang-mentang gue jomblo, nyindir ya?!’.
Atau suatu kali ngelihat ada orang lain yang ngelihatin si-jomblo : ‘kenapa sih lihat-lihat, aneh ya karena gue jomblo?’.
Padahal pertanyaan pertama tadi “kok sendiri?” itu kan pertanyaan standar, orang yang pengen tanyatapi nggak tau mau tanya apaan. Cuma basa-basi. Nggak ada maksud apa-apa. Malah kalo tanyanya “kok berdua”? atau “sama siapa”? jadi aneh bin konyol. Sudah jelas sendiri pake tanya “kok berdua”? segala.

Dan orang yang ngelihatin bisa saja karena rasa-rasanya kok kenal, atau kagum sama tahi lalat di pipinya. “hoki bener tuh orang ada tahi lalat di pipinya. Coba kalo tahi kebo atau tahi kucing, kan jelek “- jadi nggak ada kaitanya sama kejombloan kita.
                Begitulah kalau sudah di kuasai pikiran negatif. Segala sesuatu disikapi secara negatif. Ibarat orang pake kaca mata hitam, semua yang dilihatnya jadi serba hitam, lalu bagaimana cara mengatasinya? Tidak ada cara lain, selain ganti kaca matanya dengan kacamata yang lebih terang. Jangan salahkan objek yang kita lihat.                       

2. Citra diri yang negative
               "Siapalah saya ini. Tampang pas-pasan. Nggak bisa apa-apa pula. Otak belet. Lha nilai kuliah aja gak pernah bergeser dari C dapet B tuh untung. A wah ajaib bener, anugrah mu deh, mana ada yang mau sama gue. Seandainya saya jadi orang lain pun, nggak bakalan kok, saya mau punya pacarkayak diri saya begini".
Padahal gambaran kita tentang diri kita sendiri akan sangat berpengaruh terhadap pikiran, perasaan dan sikap hidup kita.

3. Rumput tetangga kelihatan lebih hijau
               "Duuhh, enak nian punya pacar kayak dia, kemana-mana ada yang nemenin. Ada yang perhatiin ada yang di perhatiin. Ada shoulder to cry on. Malam minggu nggak cengo sendiri di rumah. Lonely.  Bisa ngerasain Dag Dig Dug serr tiap nunggu si Doi. Kapan pun dan dimana pun. Ada yang bisa selalu di call. pokoknya asik deh."

Jadi nganggepnya hidup orang lain tuh lebih enak, lebih baik, lebih nikmat, lebih segalanya lalu kita berandai-andai ; Seandainya hidup kita kayak dia, dunia kita kayak dunia dia. Seolah kita nih barubahagia kalo kayak dia. Kita jadi kurang bersyukur dengan hidup kita sendiri. Padahal mana ada sih orang yang hidupnya selalu senang.

Siapapun pastilah punya senang dan susahnya sendiri. Punya pacar nggak melulu enak kok. Kadang ada sebelnya juga. Kadang bisa jengkol, eh.. jengkel dan strees juga. so, jangan heran kalau sudah punya pacar pun harus bisa mikir begini ; "Duuhh, enak nian ngejomblo bebase sebebas burung di udara, asyike seasyik ikan di laut. Nikmate senikmat udang rebus mang makmur sambel kacangnya itu loh.... uueeenaakkee poll.... (nah, apa coba hubunganya?! hehehe).                                                                          
4. Berselubung Topeng
Nggak jujur dengan diri sendiri. Nggak apa adanya. Contoh, (gaya selebritis; kemayu dengan sikap yang bertutur diatur) ; “aku emang belum mau pacaran kok suer, masih ingin sendiri” padahal sebenarnya; aku belum ketemu yang aku mau. Yang ada, aku mau dia nggak mau, atau dia mau akunya yang nggak mau.... mau muntah kalo liat aku.

Padahal apa salahnya bilang, “aku bukanya nggak kepengen, tapi belum ketemu yang pas”. Titik. Kalau bilangnya; “belum mau pacaran, masih pengen sendiri”. Besok atau lusa ketemu yang cocok, nah lo baru “NYAHOOK”. Malu kan mesti jilat ludah buaya. (ludah sendiri udah biasa).

Contoh 2 (gaya politisi; kemaki, dengan sikap bertutur dan tidak diatur) ; “Gue naksir sama dia???!!!! Idihhh amit-amit. Sorry ya, dibayar goceng pun gak bakal gue ambil” padahal sebenarnya; aku sih okelah sama dia, tapi dianya cuek banget. Benci deh aku (dengan gaya genit ala Tessy).
Padahal apa salahnya bilang “dianya cuek begitu, mana berani gue” Titik. Kalo bilangnya “amit-amit, dibayar goceng pun gue gak mau”. Dan ternyata dia naksir kita. Cuma karena dia punya kemaluan gede (baca;pemalu) jadinya dia pasang sikap cuek bebek, sok cool. Nah, gimana coba kalo gitu?! Masak mau ikut-ikutan selebritis ngejilat ludah buaya.
So, tanggalkan topeng itu. Apa adanya sajalah, tapi ya, jangan vulgar, mengobral atau norak. Jujur dengan elegan gitulah.

5. Hanyut terbawa perasaan
Merasa kasihan dengan diri sendiri, seakan dengan ke-Jomblo-an itu,dia menjadi orang paling malang di dunia. Makan jadi nggak enak (apalagi sayurnya basi, kurang garam pula) tidur nggak nyenyak (               AC mati nggak ada listrik, banyak nyamuk lagi, lengkap deh penderitaanya).
Nyanyinya aja pun lagu Crisye ; “Di malam yang sesunyi ini, aku sendiri, tiada yang menmani.... Sroot Sroot (nyedot ingus) akhirnya kini kusadri dia telah pergi, tinggalkan diriku...... pufz pufz (buang ingus pake lengan baju). Nanan niinininini nnnanaannneeeiiiii (bagian ini nggak hapal). Mengapa terjadi kepada diriku, aku tak percaya, kau telah tiada.... (tersiak) haruskah ku pergi tinggalkan dunia. (lalu nangis sejadi-jadinya).
Selanjutnya no comment. Lagian orang yang terhanyut oleh aneka rupa perasaan susah sedih sebetulnya kan nggak butuh kata-kata, ia lebih butuh empati dan simapti (bukan kartu As atau juga IM3).

6. Memaksakan kehendak
Cara halus ; “hi cewek, godain kita dong!”
Cara exstrem ; (sambil melotot, satu tangan berkecak pinggang, satunya lagi megang kampak siap di timpukin). Atau, “hi cewek, kita godain ya”.
Lebih exstrem ; (sambil memiting nenek-nenek yang kebetulan lewat, dan menodongkan pistol ke keningnya).
Cara kasar ; “apapun yang terjadi gue harus dapetin doi, biar gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang. Pokoknya harus dan kudu”.
Cara exstrem ; (bayar segrombolan preman untuk menculik si doi, lalu dengan gaya Kung Fu Bruce Lee datang menyelamatkanya).
Atau, “saya nggak bisa hidup tanpa doi. Udahlah saya mau mati aja! Mana tali mana tali, saya mau gantung diri”
Cara exstrem ; “Bunda hidup ini kejam. Kembalikan saja aku ke rahimmu!” nyokap bilang “segede gimana masukinya bego. Atau “Marilah kepadaku semua yang letih, lesu dan membutuhkan kehangatan, aku akan memberikan diriku seutuhnya.
Cara exsterem ; (DISENSOR) karena cara yang digunakan sudah diluar jangkauan.

Dan kalo berdoa, pasti doanya gini; “Tuhan, kalau dia jodoh saya, dekatkanlah. Kalau dia bukan jodoh saya, jodohkanlah, tapi kalo nggak bisa jadi jodoh saya, biarkan dia nge-Jomblo seumur hidup, Amin”.
Padahal segala sesuatu yang terkesan dipaksa (apalagi soal jodoh), pasti akan lebih banyak buruknya dari pada baiknya. Usaha tentunya nggak salah, lo punya keinginan silahkan. Tapi iringilah itu dengan penyerahan diri kepada Allah SWT.
                “bukan kehendakku yang jadi, melainkan kehendak-Mu”. Dengan berserah diri, hidup akan terasa lebih ringan, tuhan tau apa yang terbaik buat kita.
               
                7. Sirik
                Orang manado bilangnya mangiri. Alias iri dengki. Nggak senang melihat orang lain senang. Senangnya ngejelek-jelekin dan ngecil-ngecilin kebaikan orang lain.
“alllaah dia sih piala bergilir, liat aja bentar lagi bakalan pindah ke pelukan orang lain, gue sih amit-amit dapetin dia”.
“Eh lu tau nggak, dia itu kan bekas pacarnya saudara gue, nah kata temen gue, temen gue dari saudaranya, saudarnya dari temenya yang mantanya dia itu, dia pernah terlibat narkoba tuh, pernah digerobak polisi.. eh digerebek polisi segala. Ortunya sampe ngejual rumah buat ngebebasin dia dari penjara”.
                Padahal ke-Sirik-an itu hanya akan makin buruk dimata orang lain. Dan pasti di mata Allah juga, jadi nggak ada faedahnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More