Jumat, 02 Agustus 2013

Carilah WC terdekat

Horraaayyyy. Kita udah memasuki penghujung Ramadhan, artinya kita bersiap menuju kemenangan. *sedih*

Jadi gimana puasa kalian ? Ada yg bolong ? Ada ? Kenapa ? Apa ? Jomblo ? *GAK ADA HUBUNGANYA BEGO* 

Duh kasian yah, yg lebaran tanpa pacar. Pasti kalian sebelum tidur menghayal kalo lebaran ini pengen dapet cewek. Pas lebaran nanti silaturahmi kerumah masing-masing sekalian ngenalin ke ortu. Ciiieeee cciiieeee ngaku deh. Jadi ingat lagu Peter Pan dulu. Khayalan tingkat provinsi. Eh. Tingkat tinggi yak.

Oke. Sebelum gue ke topik, gue Guntur Oktama admin dari kopiini.blogspot.com mengucapkan. Mohon Maaf Lahir Batin. Untuk para manusia Blogger dimana pun kalain berdada. Eh. Berada. (ngaco mulu nih, niat nulis gaaaaak)

Back to topik.

Bagi yang sanggup baca postingan gue kali ini silahkan baca sampai habis, karena ini cerita yg sangat mengerikan untuk dibaca. Kalo anda tidak sanggup membacanya, silahakn lambaikan tangan anda ke arah kamera, kemudian tim kami akan membawakan anda sepiring nasi dengan lauk ikan patin sambal.

Oke jadi kejadianya pas selesai buka puasa dua hari yang lalu. Tidak ada yang bisa dilakukan oleh seorang yang sedang puasa kemudian sakit. Ya. Itu terjadi sama gue. 

Gak tau kenapa gue tiba-tiba sakit perut yang teramat sangat (wuiihh bahasanya teramat sangat) iya bener bung. 

Sore sekitar gebuk 5 sore (kalo pukul udah biasa, sekali2 gebuk dong biar serem)

Gue kerumah bibi gue guna mengambil takjil. 

Gue : *seperti biasa gue pergi dengan si ungu gue alias motor* *parkir* Assalamualaikum.

bibi : walaikumsalam.

Gue : Bi mau ambil lauk.

Bibi : Bentar lagi di bungkus.

Gue *tiba-tiba sesuatu berbunyi dari perut gue, kurang lebih suaranya seperti kita kumur-kumur* *grgrgrkrkrkrgrkgkrkgkrkggrrrkk* saking kerasnya suara aneh itu gue sampe kejang-kejang sejenak, dan tanpa basi-basi gue langsung ke toliet.

Gue : Bi, mau berak.

Bibi : emang harus ngadu sama bibi dulu kalo mau berak.

Gue : ya biar tau aja. *langsung masuk dengan jalan setengah mengangkang* dan akhirnya gue boker. Lega. Karena yang keluar aer. *ya iya lah namanya juga mencret*

Sedikit pemberitahuan bahwa gue di rumah punya kolor hitungan senam. Lo tau hitungan senam ? Yap betul, delapan. Gue punya delapan kolor.

*Gue bukanya mau bilang kalo gue boker dicalana ya* tapi memang benar.

Setelah gue ngambil takjil dirumah Bibi gue. Gue pulang kerumah dengan selamat. Dan waktu berbuka pun berlalu. Seteguk teh hangat membasahi kerongkongan. Lanjut kemudian 3 rakaat gue laksanakan. Kemudian gue lanjutkan dengan makanan utama. Di meja makan gue sedang berhadapan dengan seonggok ayam panggang, sambal ijo dan sambal cabe merah. Benar-benar rruuaaarrr biasa. Dengan brutalnya gue langsung melahap semua yang di meja. *gak semuanya juga sih*.

Banyak yg gak tau kalo gue salah satu manusia yang mencintai akan nikmatnya makanan pedas. Karena yg gue lihat ada dua sambal, gue pun tanpa basi-basi gue tuang kedua sambal itu ke piring makanan gue. 

Dengan posisi makan seperti anak gelandangan. Duduk di atas kursi dengan satu kaki di angkat, sungguh posisi makan malam yang sangat nikmat. 

Dan alhasil.

Setelah menyantap makanan utama yang pedasnya rrruuuaaarrr biasa itu. Gue sempat duduk sejenak sembari menurunkan nasi yg kira2 masih nyangkut di tenggorokan. 

2 menit berlalu.

4 menit berlalu.

6 menit berlalu.

10 menit berlalu.

Dengan posisi duduk satu kaki di atas. Gue akhirnya BOKER DI CELANA. *crreeeeeetrrrttt* seperti itu kira2 bunyinya. Gue lupa kalo gue mencret. Dasar perut kampret.

Akhirnya dengan wajah lesu melas, gue pergi ke WC terdekat *ya iya lah emang mau jauh diamana* Gue berjalan ke WC kali ini benar-benar mengangkang. 

Dan salah satu kolor gue terkena benda cair kuning mengerikan. 

Yaahh, memang begitu kenyataanya. Mau gimana lagi. Bahkan sampai hari ini gue (masih) mencret. Nulis ini aja tadi gue sempet ke WC dulu. 

PS : Janganlah makan cabe jika anda sakit perut *wasawaslah wasawaslah*.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More